Tuesday, July 17, 2012

Penyakit Jantung Bawaan - Kompilasi Kultwit dr. Piprim

Angka kejadian Penyakit Jantung Bawaan (PJB) sebetulnya cukup sering, sekitar 1/100 kelahiran hidup. Angka ini hampir sama di berbagai daerah. Bila angka kelahiran di Indonesia adalah 2%, maka setiap tahun lahir 4.7 juta bayi. Jadi ada sekitar 47.000 bayi dg PJB setiap tahun. Masalahnya hanya sekitar 3000 bayi dengan PJB yang ditangani di Indonesia per tahun atau hanya sekitar 6 % saja yg ditangani dengan baik. 
Sisanya (94%) bayi dg PJB belum tertangani, mungkin tidak terdeteksi, tak ada biaya, salah diagnosis, dan sebagainya, sungguh ironis...
Deteksi PJB di layanan kesehatan primer juga belum optimal. Sangat sedikit rumah sakit yg memiliki alat echocardiografi (USG jantung), dankalau pun ada alat echo, hanya sedikit yang bisa menggunakan dengan kompeten, sementara echo merupakan modalitas utama untuk mendiagnosis PJB. Jadi apakah bayi dan anak Indonesia dilarang keras menderita Penyakit Jantung Bawaan (PJB)??? Ingat: cakupan layanan hanya 6% saja.

Diperlukan kerja keras dan cerdas para dokter dan tenaga medis lain untuk meningkatkan cakupan layanan kesehatan utk bayi dan anak dengan PJB. Bila kondisi ini terjadi terus menerus, wajar bila ada yang berkata: bayi dan anak Indonesia dilarang keras menderita PJB. 
Apa tanda-tanda bayi menderita PJB ? Ada berapa macam PJB ? Apa yg harus dilakukan bila anak kita menderita PJB ? Bagaimana pembiayaannya, sabar ya.

No comments:

Post a Comment